sumber: http://jalanologi.blogspot.com/2011/12/persiapan-jalan-jalan-ke-luar-negeri.html
Bepergian ke luar negeri dengan biaya minimal menjadi tantangan bagi
sebagian orang. Tempat baru, orang-orang tak dikenal, juga bahasa dan tradisi
yang berbeda tentu menjadi pengalaman baru. Nah apa saja yang disiapkan bila
hendak backpacking ke luar negeri?
1. Siapkan segala dokumen (paspor, visa (bila memang diperlukan), NPWP
(untuk keperluan bebas fiskal), dll) dan simpan di tempat yang aman.
2. Foto copy paspor dan titipkanlah pada orangtua atau orang lain yang
dipercaya untuk mengantisipasi paspor hilang di negeri orang. Bila ini terjadi,
maka orang yang memegang foto copy paspor kita bisa meng-faks pada kita.
3. Jangan bawa baju banyak-banyak karena justru membuat tas punggung
berat. Untuk bepergian seminggu, misalnya, cukup membawa 2-3 kaos. Saran seorang
teman, bawalah kaos yang agak butut jadi setelah dipakai tidak perlu dibawa
pulang, tinggalkan saja di tempat menginap.
4. Bawa perlengkapan mandi minimalis. Misalnya bawa odol kecil, shampo
dalam kemasan sachet, dan sabun kecil. Jangan lupa handuk kecil atau sedang
yang tipis agar tidak berat.
5. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang negara yang akan dikunjungi.
Sehingga ada gambaran di daerah mana akan menginap atau tempat-tempat mana saja
yang akan dikunjungi. Informasi ini pun diperlukan negara yang akan kita
datangi sedang dalam musim apa, sehingga tidak akan salah kostum.
6. Bawa buku catatan plus ballpen untuk berkomunikasi dengan orang
setempat (utamanya bila bahasa menjadi kendala). Sering kali tulisan dan
pelafalan atas suatu kata tidak sama, jadi untuk menghindari kebingungan si
penanya dan yang ditanya, ada baiknya kata tersebut ditulis.
7. Bawa kalkulator. Untuk menghitung konversi mata uang di negara yang
bersangkutan dengan mata uang yang lain. Kita sangat perlu saat berbelanja.
8. Pakailah alas kaki yang nyaman dan kuat sehingga mendukung perjalanan
dan tidak menyusahkan saat kita di negara orang. Saya sendiri lebih suka
memakai sepatu kets.
9. Catat nomor telepon Kedubes RI atau Konjen RI di negara yang
bersangkutan.
10. Bawalah peta. Bila tidak mendapatkan peta daerah yang bersangkutan di
tanah air, biasanya peta sederhana bisa didapatkan di agen wisata.
11. Bila sampai bandara negara tujuan sudah sangat larut, menginaplah di
bandara. Memang tidak nyaman, tidur dengan posisi duduk di bandara, tapi ini
akan lebih aman daripada mencari penginapan di tempat asing saat malam sudah
sangat larut.
12. Bagi perempuan dewasa yang belum menikah, kenakan cincin yang
menyerupai cincin kawin. Umumnya, perempuan yang disangka sudah menikah tidak
akan diganggu. Kalau ada pria asing yang mencoba merayu dan Anda merasa
terganggu, tunjukkan saja cincin Anda dan berujar, “Sorry, I’m a happy married
woman.”
13. Bawa gembok sendiri. Ketika
meninggalkan penginapan, ada baiknya memasang gembok tambahan untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.
14. Ketika tidur di penginapan, meskipun pintu sudah dikunci, letakkan
pengganjal di belakang pintu, seperti meja atau letakkan barang yang bila jatuh
akan menimbulkan suara yang cukup mengagetkan. Hal ini untuk menghindari
masuknya tamu tak diundang. Sehingga kalaupun ada orang yang berusaha masuk ke
kamar, kita mengetahuinya.
15. Bawalah hand sanitizer. Bila
kita akan menggunakan kloset duduk, oleskan dulu hand sanitizer ini di bibir
kloset dan lap dengan tissue. Alat ini juga penting saat kita dalam perjalanan
di mana air tidak banyak tersedia.
16. Di kendaraan umum seperti bus, letakkan selalu tas Anda di depan
badan. Hal ini selain untuk menghindari kemungkinan tangan-tangan jahil yang
berniat membuka tas, juga untuk melindungi para perempuan dari harassment.
Sebenarnya tangan-tangan nakal tidak hanya mengincar bagian depan tetapi juga
belakang, jadi waspadalah.
17. Jangan menatap orang yang tidak dikenal. Menatap dan melihat tentu
tidak searti. Ketika menatap seseorang, bisa jadi orang tersebut akan memulai
percakap dengan kita. Jika kita tidak menginginkan percakapan, janganlah tebar
tatapan he he.
18. Jalan kaki. Usahakan ke mana-mana tidak mengandalkan taksi. Bila
jaraknya tidak terlalu jauh, usahakan jalan kaki saja. Selain menghemat uang,
juga akan lebih bisa merasakan atmosfer negara yang kita datangi juga atmosfer
seorang backpacker :)
Saat saya pergi ke salah satu negara Indochina, city tour saya lakukan
dengan jalan kaki. Padahal ada paket city tour yang ditawarkan agen wisata di
sana. Nyasar sana, nyasar sini (maklum backpacker yang satu ini seorang yang
disorientasi arah) tapi malah jadi seru. Apalagi tidak semua orang yang ditanya
mengerti Bahasa Inggris, jadi ya ber-tarzan ria.
19. Tanya. Jangan sungkan bertanya meski orang yang ditanya tidak
mengerti bahasa kita. Jangan sampai kesulitan komunikasi membuat kita kapok
bepergian ke luar negeri. Setiap kali mau makan, bagi Anda yang makan makanan
halal, selalu tanyakan terbuat dari apa makanan tersebut.
Lainnya mungkin standar saja, seperti tidak mengenakan perhiasan
berlebihan. Lalu bawa dan simpan barang berharga Anda di tempat yang Anda rasa
aman. Dan yang terpenting dari itu semua adalah BERDOA. Karena segala sesuatu
tidak akan terjadi tanpa kehendak Tuhan. Jadi tetap berhati-hati dan kemudian
pasrahkan semua pada-Nya.
Note: ke-19 persiapan backpacking ke luar negeri di atas lahir dari
kolaborasi pengalaman pribadi dan pengalaman penulis buku tentang jalan-jalan
murah ke luar negeri, Claudia Kaunang.
Pastikan paspor Anda masih berlaku. Untuk
melakukan perjalanan ke luar negeri, paspor Anda harus berlaku sampai 6 bulan
ke depan. Jadi walaupun belum batas waktu, Anda harus memperpanjang jika pada
waktu perjalanan tersebut masa berlaku sudah kurang dari 6 bulan.
· Tiba di bandara setidaknya 1 jam sebelum keberangkatan.
Mengingat kondisi lalu lintas Jakarta dan lokasi bandara yang cukup jauh dari
tengah kota, berikan waktu ekstra untuk perjalanan. Pastikan di terminal berapa
Anda berangkat, tanyakan kepada maskapai saat Anda memesan tiket. Tiap maskapai memiliki peraturan sendiri mengenai batas waktu check in. Beberapa
maskapai akan mengenakan charge yang besar untuk keterlambatan, bahkan beberapa
diantaranya meminta Anda untuk membeli tiket baru, sayang kan.. Untuk
menghindari keterlambatan lebih baik Anda datang lebih awal.
· Setiba di bandara, segera lakukan check in ke counter maskapai,
semua tamu wajib ikut dalam proses check-in dengan menyiapkan paspor, dan
barang yang hendak dimasukkan ke dalam bagasi pesawat. Sekedar informasi,
AirAsia akan mengenakan biaya untuk barang yang dibawa ke bagasi. Jadi kalau barang
Anda sedikit dan tidak mengganggu (ada batas ukuran tas yang boleh Anda bawa ke
kabin) sebaiknya bawa saja ke kabin, lebih praktis dan hemat. [ Khusus AirAsia,
tersedia kiosk / mesin seperti ATM untuk melakukan check in dan mencetak
boarding pass. Jika ada bagasi, Anda tinggal antre di counter tertentu untuk
drop bagasi.]
Counter
Check in
· Siapkan pembayaran airport tax (pajak bandara) sebesar Rp
150.000 untuk penerbangan internasional dan Rp 40.000 untuk penerbangan
domestik per tahun 2009. Airport tax dikenakan untuk setiap tamu, baik dewasa
maupun anak-anak
· Ambil form imigrasi yang berwarna putih, lalu cari tempat yang
nyaman untuk mengisi form tersebut. Form harus diisi untuk setiap orang, baik
dewasa maupun anak-anak
Form
Imigrasi
· Jika perut terasa lapar, dan waktu masih memungkinkan, kita
dapat memilih tempat makan sebelum masuk ke dalam, karena setelah di dalam
pilihan tempat makan akan lebih sedikit dan harganya pun lebih mahal. Sekedar
informasi, di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta ada Hoka-Hoka Bento yang
menyediakan paket Hoka hemat, harganya kalau tidak salah sekitar 12.000 an /
porsi (di counter selain bandara harganya Rp 11.000/porsi). Hemat kan ?
Seandainya menggunakan maskapai AirAsia dan waktu penerbangan cukup panjang, sebaiknya
booking makanan secara online di website AirAsia untuk mendapatkan diskon
20%
Pemeriksaan
Fiskal
· Antri di loket imigrasi. Siapkan paspor, boarding pass, dan
kartu imigrasi Anda. Kemungkinan ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan
petugas, tapi biasanya sih petugas imigrasi Indonesia tidak terlalu rewel.
Petugas akan mengambil potongan dari kartu imigrasi, lalu SIMPAN potongan
sisanya. Anda akan membutuhkan potongan ini saat kembali ke Indonesia. Dan cop…
paspor Anda akan distempel dengan stempel Imigrasi Indonesia… wah akhirnya
paspor Anda ada isinya ..
Loket
Imigrasi
· Cek boarding pass dan cari di gate nomor berapa pesawat berada.
Sambil berjalan dapat melihat deretan toko2 yang menjual cindera mata, parfum
dan lain sebagainya. Jika pemegang kartu kredit tertentu (biasanya yang tipe
platinum atau prioritas), kita dapat mencari airport lounge yang menyediakan
aneka makanan dan minuman secara gratis. Cek informasi ini pada penerbit kartu
kredit.
· Untuk yang membawa laptop, walaupun masih belum ada standar
peraturan yang berlaku, ada baiknya hindari membawa software bajakan, keping CD
/ DVD bajakan, DVD porno, maupun file/konten yang berbau pornografi. Di negara
tertentu dapat masuk penjara karena membawa hal tersebut di atas.
· Di depan gate, akan ada pemeriksaan barang bawaan, disini
pemeriksaan akan lebih ketat dibanding di pintu masuk bandara. Kita tidak
diperkenankan membawa cairan lebih dari ukuran tertentu ke dalam kabin, jadi
hindari membawa hair spray, minuman kaleng, air minum, dll. Setelah itu ada
pemeriksaan tiket kembali oleh maskapai penerbangan..
· Setelah itu selamat menunggu…. Ruang tunggu standar, dilengkapi
televisi, toilet ada di bawah ruang tunggu (sekarang ini kondisi toilet sudah
cukup membaik), kita mungkin akan kesulitan mencari outlet listrik untuk
men-charge laptop, handphone ataupun console game. Jangan lupa berdoa agar
perjalanan selamat dan nyaman dan tidak di delay. Tunggu sampai ada
pemberitahuan penumpang boleh naik ke atas pesawat atau istilahnya boarding.
Antri dengan teratur, tunjukkan mentalitas dan ketertiban, ini bukan di
terminal bus yang perlu rebutan tempat duduk.
Toilet
Bandara
· Naik ke pesawat, duduk sesuai nomor di boarding pass, karena
pesawat yang ditumpangi tidak seperti Angkutan Kota, bisa duduk di sembarang
tempat. Letakkan barang bawaan di kompartemen di atas tempat duduk. MATIKAN
HANDPHONE. Untuk yang berada di pinggir jendela, buka tirai jendela saat take
off (berangkat) dan saat landing (mendarat). Sandaran kursi harus ditegakkan dan
meja harus dimasukkan saat take off dan landing. Pasang sabuk pengaman,
pramugari akan mendemokan cara penggunaan sabuk pengaman dan tata cara
penyelamatan jika harus melakukan pendaratan darurat.
Duduk
sesuai nomor
· Sebelum mendarat, pramugari biasanya akan membagikan form
imigrasi negara tujuan, mintalah sesuai jumlah rombongan . Lalu isi di pesawat,
sehingga menghemat waktu saat tiba di negara tujuan. Umumnya form dibuat dalam
Bahasa Inggris, minta bantuan, jika tidak memahami pertanyaannya.
· Tiba di bandara tujuan, ikuti petunjuk petugas, beberapa negara
melakukan pemeriksaan ketat sehubungan adanya wabah flu babi / flu burung yang
terjadi. Kita akan melewati sensor suhu tubuh dan mungkin ada beberapa
pertanyaan dari petugas. Antri ke loket imigrasi, disini petugas akan lebih
ketat dan menanyakan beberapa hal, seperti tujuan perjalanan , berapa lama,
menginap dimana, dsb. Begitu oke, cop… paspor akan bertambah stempelnya.
· Jangan lupa ambil bagasi di ban berjalan sesuai nomor
penerbangan. Sekedar tips, tandai tas dengan tanda khusus sehingga mempermudah
saat mencari tas dan menghindari salah ambil, karena akan banyak tas yang sama
bentuk dan warnanya.
Ambil
Bagasi
· Ambil brosur2, peta, dan promosi2 lainnya. Di beberapa bandara
biasanya ada Tourism Center, bagi yang ingin mendapatkan informasi dapat mampir
ke counter tersebut. Kemudian pilih alat transportasi, mungkin taksi, bus, MRT,
ojek (khusus di Indonesia), dll.
Brosur
dan peta
· Tetap waspada, jangan mudah percaya dengan bujukkan orang,
apalagi kita sedang di negeri orang lain, jaga barang-barang, terutama
paspor.
· Saat kembali ke Indonesia ada 1 form tambahan yang perlu diisi
(Custom Declaration Form), disini kita perlu mengisi apakah membawa rokok,
binatang, uang di atas nilai tertentu, dsb. Form ini pun dibagikan oleh
pramugari, minta dan isilah selagi di pesawat untuk mempersingkat waktu saat di
bandara.
sumber: http://jalanologi.blogspot.com/2011/12/persiapan-jalan-jalan-ke-luar-negeri.html